Pedomanku Al-Qur'an dan Hadist

Pedomanku Al-Quran dan Hadist
الحمد لله وحده ، و الصلاة و السلام على نبينا محمد و آله و صحبه و بعد

(مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ)

“Barang siapa yang mengerjakan perbuatan kelak(sayyi’ah) maka tidaklah dia diberi balasan melainkan sebanding dengan perbuatannya.
Dan barang siapa yang mengerjakan amal shalih baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk jannah, mereka diberi rizki didalamnya tanpa hisab.”
[Surat Ghafir : 40]

Diantara amal kebaikan adalah menyebarkan dan mendakwahkan al-hak serta memadamkan berbagai bentuk kebatilan, sebagai bentuk penjagaan terhadap agama Allah dan meneruskan perjuangan para nabi membagi warisan mereka kepada ummat, sebagaimana datang dalam riwayat bahwa para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu.

Maka menyebarkan ilmu agama adalah bagian dari menyebarkan warisan para nabi.

Diantara ciri para penegak al-hak itu adalah istiqomah diatas al-hak dan tegas dalam mendakwahkannya semata mencari karunia Allah dan berpaling dari cercaan orang-orang bodoh sebagaimana tergambar dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ)

“Hai orang-orang yang beriman barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah, yang mereka bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Itukah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.
[Surat Al-Maidah : 54]

Juga telah disebutkan dalam riwayat yang shahih, tentang ciri para pembawa al-hak yaitu:

Mereka senantiasa tegak diatas al-hak, dan tidak membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah.
Mereka selalu berjuang untuk membersihkan agama ini dari penyimapangan orang-orang yang menyimpang, takwilnya orang-orang jahil dan nyelenehnya orang-orang dungu.
Dalam kajian kali ini sebagai bentuk pembelaan terhadap agama maka perlu kita mengetahui salah satu sebab tersebarnya kerusakan dalam agama agar kemudian kita dapat mengantisipasi berlanjutnya kerusakan tersebut, baik berupa penjagaan terhadap diri sendiri agar tidak ikut-ikutan dalam kerusakan itu atau melakuakn pembentengan kepada ummat agar mereka tidak terjebak masuk dalam lumpur kerusakan tersebut, terutama jika lumpur kerusakan itu dikemas dengan kemasan yang indah nan menarik, baik berupa program-program sosialisai maupun kampanye perekrutan jama’ah.

Seorang penyair pernah berkata :

“Aku mengenal kejelekan bukan untuk melakukan kejelekan akan tetapi untuk menjaga diriku dari kejelekan tersebut, barang siapa yang tidak mengenal kejelekan maka dia akan rentan terjatuh dalam kejelekan”

Diantara sebab tersebarnya berbagai macam kebid’ahan dan kerusakan lainnya adalah : Tatkala orang yang berilmu diam dan tidak lagi berbicara tentang penyimpangan tersebut, apalagi hingga terkesan menyembunyikan ilmu.

Atas mereka firman Allah berikut :

(إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ)

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk dari yang telah Kami jelaskan kepada manusia dalam al-kitab
(al-qur’an) m