Menjual Mimpi Demi Kamu
Bukan melangkah sendiri yang kutakutkan, tetapi mengambil langkah yang semakin jauh darimu.
Bagaimanalah pula aku mampu mengejarmu yang berlari?
Sementara kakiku menancap pada tempat awal mula kenangan kita.
Aku akan tetap diam, sebisa mungkin tak berpindah. Siapa tahu… Siapa tahu suatu hari nanti, keajaiban dan tangan-tangan takdir membuatmu berbalik arah. Semata karena aku tak ingin membuatmu lelah, hingga kamu tak perlu memilah jutaan manusia untuk menemukanku. Kamu bisa menemuiku pada awal mula. Aku tak punya rumah selain hatimu. Aku telah menjual mimpiku demi penantian. Demi kamu…
No comments:
Post a Comment
Beri komentar di sini